today's quote

love the one you love in pour.
and you'll be loved

Thursday, December 22, 2011

Past and future 1.3

“Ica…. Kamu ini kok malah datang lama banget sih?! Aku kan uda nunggu kamu stenga jam! Kok kamu baru nongol sekarang sih? Tumben tumbennya deh… biasanya datang paling cepet!”
          “lia! Kamu ini lha! Aku kan bari nyampek! Apa apaan sih! Lgi pula lam aku gak terlambat sihhh… kok kamu sewot benget!? Nih telinga masi dipakek lho dedel..!” ujar Ica sambil menjitak kepala Adelia Carola—suka dipanggil Adel sama temen temen. Tapi khusus Ica,namanya jadi Lia deh. Katanya sih supaya kedengeran akrab lho…--. Lia ini memang sobat karibnya Ica. Mereka uda temenan dari Ica masih TK. Hmm… memang sih pada awalnya Lia memang 2 kelas diatas Ica. Ica memang sempat memperlihatkan penurunan prestasi yang cukup dalam saat perpisahan orang tuanya itu namun,begitu menyadari keterpurukannya,Ica langsung bengkit dan mengejar ketertinggalanya. Karena itu guru guru kemudian melihat peningkatan Ica dan kemampuan intelektualnya. Dengan bantuan Lia dan mama, Ica selanjutnya menjalankan program ekselerasi,sehingga pada saat kelas 4 SD,mereka bisa duduk di kelas yang sama. Lia juga yang membantu Ica untuk beradaptasi dengan kelas barunya. Setelah pindah ke Medan pun,Lia selalu membantu Ica setiap kali Ica punya masalah. Jadi,Lia tau banget keadaan keluarga Ica dan masalah yang dihadapinya. Tapi,walaupun Lia tau kalau Ica mempunyai sesuatu yang disembunyikan dari banyak orang—baca:semua orang--,Lia tau dia tak mampu melakukan apa pun. Makanya,Lia hanya diam dan berdoa buat sahabatnya itu.
          “Ih.. kamu ini kayak gak kenal aku aja deh! Aku kan mau pinjem PR sama kamu! Ayo dong cepetan masuk kelas. Setidaknya,aku masik bisa nyatat 2 atau 3 soal deh! Ya… seenggaknya gak parah parah amat deh hukumannya dibanding gak ada yg dikerjain.. ayo buruan!” ujar—baca:teriak—Lia sambil menarik erat tangan sohibnya itu.

          “DIAM!!!” suara bu Cloris—sering disapa buk Ris-- memecah kebisingan dikelas itu.
          Tentu saja Lia juga. “untuuung aja uda siap nyalin!” syukur Lia dalam hati.
          “Kalian ini benar benar kurang ajar semua! Apakah kalian enggak bisa melihat saya yang berdiri didepan kelas hah? Apakah itu sikap kalian walaupun ada guru didepan kelas? Bagaimana masa depan kalian nanti hah? Bagaimana masa depan bangsa kita kalau memiliki penerus seperti kalian……………………………………………………
………………………………..—baca:bla bla bla. Habisnya gak mungkin menuliskan semau katakatanya buk Ris yang panjang itu dan dilontarkan melebihi kecepatan pasawat jet.—“
          Akhirnya,kata kata buk Ris selesai juga setelah menelan 30 menit waktu pelajaran.
          Setelah menyelesaikan omelannya dan memimpin doa di kelas 8a,akhirnya bu Ris memerikasa pekerjaan dari murid murinya yang tadi baru terkena ceramah panjang lebar darinya.
          “Adelia! Apa ini? Apa ini yang kamu sebut tugas hah? Ulangi lagi ini 5 kali dibuku tugas kamu! Tulisan cakar ayam ini tak mampu saya baca! Jangan jangan ini kamu salin disekolah ya? Ternyata berteman dekat dengan Angelica tak mampu mengubah kamu!” kata bu Ris kepada Lia dengan nada tinggi plus suara besar.
          Kemudian bu Ris langsung berbalik badan dan berkata dengan suara besar kepada seluruh kelas. “Kalian semua dengarkan saya. Jangan ada yang berani beraninya meniru perbuatan Lia! Untuk kali ini,kasalahan ini hanya menerima hukuman ringan. Namun untuk yang seterusnya,jangan harap hukuman kalian akan seringan ini lagi! PR itu singkatan dari kata pekerjaan rumah! Karena itu juga harus kalian selesaikan dirumah. Mengerti semuanya?”
          “mengerti bu…”kontan seluruh murid menjawab. Setelah itu,bu Ris kembali melanjutkan memeriksa tugas murid muridnya.

No comments:

Post a Comment