today's quote

love the one you love in pour.
and you'll be loved

Monday, December 26, 2011

Past and future 2.1

Second

          Sudah selang beberapa hari setelah peristiwa itu,dan Kelvin masih tetap tak mengacuhkan Ica. Memang sih,sejak hari itu,sekeliling Kelvin terasa damai banget. Cowok yang satu itu sama sekali tidak melakukan hal hal yang menghebohkan seperti biasanya. Tapi,selang waktu itu juga,Kelvin selalu kelihatan seperti sedang berpikir setiap kali Ica melihatnya. Sudah hampir 2 tahun Ica bersekolah di tempat ini dan sering kali melihat Kelvin. Tapi,baru kali ini Ica melihat kelvin seperti ini. Ica tahu,pasti ada sesuatu yang salah dengan diri kakak kelasnya ini. Semua itu benar benar membuat Ica bingung. Tapi,Ica pun berusaha keras untuk tidak memperlihatkannya kepada teman temannya. Ya,Ica pun sadar kalau enggak seharusnya Ica mandesak Kelvin lagi dan lagi.
Mama Ica pernah bilang, disetiap penantian,pasti akan ada pula jawaban kalau kita mau bersabar. Dan mungkin kali ini Ica benar benar telah menemukan jawaban atas penantiannya.
 Pagi ini Ica kesekolah dengan rasa bimbang seperti yang dirasakannya kemarin kemarin. Tentu saja,persoalannya tidak berubah sejak peristiwa satu minggu lalu yang hampir menyita seluruh perhatiannya itu. Tapi kelihatannya, hari ini akan jadi berbeda. Pasalnya, begitu Ica turun dari mobilnya dan menyapa mang Udin,supirnya itu,Ica langsung melihat Kelvin berdiri didepan gerbang. Ica agak terkejut sih melihatnya. Kerena sejak kejadian itu,Kelvin selalu mengurung diri di kelasnya setiap pagi sebelum bel masuk berbunyi. Makanya,dari keanehan hari ini,Ica dapat menarik kesimpulan bahwa pasti Kelvin mau bertemu dengannya. Bukannya GR lho ya. Tapi,Kelvin memang uda berjanji kan?
Dan tepat seperti perkiraan Ica,begitu Ica menampakkan batang hidungnya di depan Kelvin, Cowok itu langsung menghampirinya.
“Ca,pulang nanti kamu harus langsung pulang ya?” tanya Kelvin tanpa basa basi.Apa lagi menyapa!
“Ya,biasanya sih dijemput mang Udin ko… Kenapa ya?” jawab Ica polos. Sebenarnya dan faktanya,Ica tuh orangnya polos banget lho… Makanya terkadang,teman teman sekelasnya pun menganggapnya lucu dan menggemaskan. Kalau teman sekelasnya aja bisa berpikir begitu,apa lagi guru guru kan?
“Kita kan pulang jam 12,gimana kalo aku ke rumah kamu jam 3 gitu? Ada yang mau aku bicarain sama kamu.. Gapapa kan?”
“Tenang aja,kita enggak bicara dirumah kamu kok.. Sekalian ada tempat yang mau aku tunjukin sama kamu… Tenang aja,aku gak berniat jahat kok… hm… bisa?” lugas Kelvin setelah melihat Ica diam selama 5 menit.
“Hm… Ko,kalo kita bicara,lama gak ko? Gimana kalo jam 2 aja? Habisnya aku harus ada di rumah jam 6 ko… habisnya mama ku pulang kerja jam setenga 7 ko… dan kadang kadang bisa pulang jam 6 juga…” jawab Ica panjang lebar.
“Mama kamu galak ya?” tanya Kelvin dengan wajah yang dipenuhi senyum lebar dipipinya. Dia merasa begitu gemas dengan adik kelasnya yang satu ini. Dasar.. enggak ditanya,uda langsung ngomong panjang lebar deh.. Pendapat Kelvin dalam hati.
“Enggak galak kok ko.. Cuma,agak protektif aja lho. Jadi mama aku itu sukak mara mara gak jelas gitu kalo aku pulang malem. Gitu lho ko…” jawab Ica dengan agak antusias. Hal itu sontak membuat Kelvin tertawa terbahak bahak karena tak mampu menahannya dari tadi. Emangnya beda ya?
“Ko? Kenapa? Ada yang salah sama aku ya? Kok koko ketawa gitu?”tanya Ica polos.
“Enggak ada apa apa kok dek.. Hahahaha uda lha. Kamu ke kelas aja.. Nanti aku ke ruma kamu.. Eh,kamu uda punya Hp belom? Kalo ada? Mintak nomor Hp kamu dong..” kata Kelvin sambil menggoreskan senyum lebar dari mulutnya.
“Eh! Koko ini meremehkan deh! Ya ada lah ko..! Mana mungkin anak SMP gak punya Hp… Ini ko nomornya…” ujar Ica sambil menuliskan nomor Hpnya di selembar kertas dan menyerahkannya kepada Kelvin.
“Ok.. Bye… Kita ketemu nanti aja… Nanti agak sore aku telpon kamu. Mau nanyak alamat ruma.. ok? ”
“Ok ko! Sip deh!”
Nih anak lucu banget deh. Memang sih dari dulu aku tau dia itu berbeda dari anak anak lain. Tanggap Kelvin dalam hati.
Tapi,,,
Ternyata dari kejauhan,ada Bram dan Dodo,sahabat Kelvin  yang tengah memperhatikan mereka. Bram dan Dodo-bernama lengkap Rido Winata-- itu sahabat Kelvin sejak mereka masih duduk di bangku SMP.
“Do,kamu liat yang aku liat gak?” tanya Bram kepada sahabatnya.
“Iya.. Aku memang gak tau pasti siapa cewek itu. Tetapi aku yakin banget. Dia pasti bakalan ngebantuin Vin buat lepas dari masalahnya selama ini.. Bagian dari diri seorang Kelvin yang kita pun gak tau. Eh,kamu perhatiin gak,tadi waktu ngobrol sama cewek itu,tatapan mata dan senyumnya Vin itu beda banget. Baru kali ini aku liat dia gitu..!”
“Aku perhatiin kok.. Memang selama ini,cewek itu beda banget sama cewek cewek yang lain.. tapi,ada kejanggalan dalam dirinya.. Aku gak tau apa. Tapi,aku ngerasa kalo seperti ada yang disembunyikan. Aku yakin,Vin pasti ngerasain itu juga..” jawab Bram menaggapi pernyataan sobatnya itu.
“Kita tunggu jalan ceritanya aja..!”

Saturday, December 24, 2011

Past and future 1.5

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Namun,Ica masih tak berniat untuk memejamkan matanya.
          Begitu Ica pulang tadi,Ica bersyukur banget kalo pihak sekolah menyatakan bahwa mereka tidak akan memberitahukan masalah ini kepada mama Ica. Karena takut mencoreng nama baik sekolah dan juga takut kalau mama Ica tau,Ica akan dipindahkan ke sekolah lain. Sekolah tentunya takut dong kehilangan murid sepintar dan seaktif ica. Walaupun begitu,alasan utamanya adalah TETAP dan PASTI untuk mencegah adanya kekhawatiran.
          Ya.. pas banget,sekarang mama Ica lagi kerja keluar kota selama 2 hari. Jadi,,,…Ica enggak perlu khawatir  kalo dia bakal di introgasi panjang lebar sama mamanya yang over protective itu.
          Dari jam 8 tadi,setelah Ica makan malam dan menyelesaikan PRnya,Ica Cuma berjalalan mondar mandir dikamarnya dan beberapa kali menatap bintang di langit.
Sebenarnya,Ica masih gak habis pikir akan apa yang baru saja dia lihat. Kevin,cowok yang sok jagoan banget,yang pembangkang banget,kasar banget,yang asli nyebelin banget. Tadi cowok itu menangis di depan aku. Tadi juga dia tersenyum sama aku. Senyum dia tadi itu bener bener berbeda sama senyum dan tawa dia yang biasanya. Senyumnya tadi itu tulus,menggambarkan kelembutan.
Bintang,hari ini aku seakan akan bertemu dengan Kelvin yang sesungguhnya. Bintang,aku menyadari kalau semua orang dan diriku sendiri itu salah banget menilai dia selama ini. Aku tau bintang,Kelvin itu pasti enggak bermaksud buat jadi orang kayak gini. Aku yakin itu bintang. Sorot matanya tadi menunjukkan kelembutan dan ketulusan. Itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikannya.
Tolonglah bintang,sekarang aku menyadari kalau beban yang ditanggung Kelvin pasti lebih besar dari aku dan usahanya buat menutupi luka itu pasti berat banget. Karena itu bintang,ijinkan aku membantunya walaupun hanya sedikit.

Friday, December 23, 2011

Give thanks

disaat saat menjelang natal dan tahun baru,
sebenarnya tak ada yang lebih layak tuk kita ucapkan selain kata bersyukur

ucapkan terimakasih untuk penyertaan Tuhan disepanjang hidup kita
ucapkan terimakasih kerena kesehatan dan perdamaian dalam diri kita
ucapkan terimakasih untuk kehadiran orang orang yang kita kasihi dalam keseharian kita
ucapkan terimakasih untuk segenap pengampunan yang kita dapatkan
ucapkan terimakasih untuk kebutuhan jasmani yang terpenuhi
ucapkan terimakasih untuk waktu yang terberi
ucapkan terimakasih untuk kesempatan memasuki tahun yang baru
ucapkan terimakasih untuk kesehatan secara mental dan fisik bagi kita
ucapkan terimakasih untuk pertumbuhan kita baik secara fisik maupun mental
ucapkan terimakasih untuk pengorbanan terbesar yang diberikan bagi kita

jangan lupa pula,
ucapkan terimakasih untuk setiap amarah yang kita terima
ucapkan terimakasih untuk setiap penolakan atas diri kita
ucapkan terimakasih untuk penderitaan yang kita rasakan
ucapkan terimakasih untuk pengorbanan yang harus kita lakukan
ucapkan terimakasih untuk teguran dan hardikan yang menyapa kita
ucapkan terimakasih untuk air mata yang kerap kali menyapa wajah kita
ucapkan terimakasih untuk duka yang membangun kita
ucapkan terimakasih untuk setiap perubahan dalam hidup kita
ucapkan terimakasih untuk semua kekecewan dalam diri kita
ucapkan terimakasih untuk kesulitan dan cobaan yang menerpa kita
ucapkan terimakasih untuk kajatuhan kita ditahun ini

karena baik atau pun buruk hal hal yang menghampiri kehidupan kita..
semua itu terjadi atas ijin Tuhan
dan rencana Tuhan akan selalu indah dan tak pernah mengecewakan kita
ingatlah
kita dapat menikmati hidup didunia ini semata mata hanya oleh anugrahNya

Give Thanks All The Time

Thursday, December 22, 2011

Past and future 1.4

“ICA…. Ih… kamu ini buat iri aja tau gak sih! Enggak di Jakarta enggak di Medan,tetep aja deh guru guru tuh sayang benget sama kamu…” kata Lia kesal sembari menghentakkan kakinya kuat kuat ke tanah.
          “Uda lha Li… Makanya kamu belajar dong… Uda kamunya salah sendiri,sibuk nyalahin aku pulak… capedeh..!” ujar Ica dengan suara lembut dan dengan wajah yang diwarnai setitik senyum jail khas Ica.
          “Akhhhh..! uda lha! Ke kantin aja yuk…! Laper banget nih…” keluh Lia. Mungkin uda capek juga sih bertengkar sama Ica.
          “Lia! Jangan narek narek tangan aku dong! Kamu ini uda kayak gak makan satu abad aja deh!”
          “lebay! Uda akh! Cepetan napa?!” protes Ica.
          Begitu sampai di kantin,Ica dan Lia langsung mencari tempat duduk dan memesan 2 mangkuk mie. Sebenernya sih Ica uda bosen banget makan mie. Mie itu kan gak bagus banget buat kesehatan. Makanya gak bole sering sering dimakan. Nanti kena kanker lho… Itulah persepsi Ica. Tapi,Ica gak punya pilihan lain sehubung temennya ini suka banget makan mie. Makanya,Ica mengalah aja. Ica juga tau kok betapa besar usaha Lia buat memesan mie yang punya fans segunung itu. Pokoknya,ngalahin kumpulan semut yang berebut gula deh. Hehehe… lebay…
          Lia… Lia… kayaknya nih orang betol betol laper deh. Dari tadi gak brenti ngunya aja. Seru Ica dalam hati saat melihat sohibnya itu menelan semangkuk mie tanpa berhenti.
          “hai bro…” sesosok makhluh hidup—baca:makhluk gak jelas. Hehehe.. jahat banget deh..-- mendatangi Ica dari belakang.
          “Allamak… Dodo! Jangan buat orang jantungan dong…”teriak Ica keras sehingga membuat seluruh isi kantin memperhatikannya. Ya… kecuali yang makannya uda asik banget. Contohnya ya si Lia ini. Uda duduk disamping Ica,tetep aja gak sadar kejadiannya.
          “Lia! Ngunya mulu kerjaanmu! Gak ada kerjaan lain apa?! Kok gak jadi kebo n makan rumput aja? Cause uda mirip banget tuh… lantas tak ada bedanya lagi!” bentak Ica keras kearah Lia.
          “hehehe.. sabar coy… kalo bisa,gue mau kok makan rumput! Setidaknya kan kalo makan rumput,gak bakalan bangkrut kan? Makan sampek mana pun gak bakal perlu bayak kok… hehehe… pizzzz…”
          Nih orang uda nambah nambah emosi aku,ngomongnya gak bersalah pulak itu! Buat makin palak aja! Gerutu Ica dalam hati.
          “Uda lha Caca… sabar aja lha…. Sorry deh tadi uda ngagetin kamu…” kata Doni Korward—dipanggil Dodo--,teman baik Ica sejak bergabung di sekolah Karya Bakti.
          “Cici Dian! Ci….” Teriak Ica setelah tanpa sengaja melihat Dian berjalan keluar kantin.
          Dalam sesaat,Ica langsung berpamitan dengan teman temannya—pake senyum lho…-- dan berlari mengejar Dian. Sementara teman temannya hanya mampu melihat sambil menggoyangkan kepala sangking gak nyangka dengan tingkah laku temannya itu.
          Sebenarnya,Ica tuh kalo marah,gak bakal tahan sampek lebih dari 10 menit. Karena bagi Ica,marah tuh gak ada gunanya. Nahhh… Persepsi Ica yang berbeda dari orang lain inilah yang membuat Ica sangat dikagumi disekolah ini. Ica tuh banyak dikenal dan disukai oleh kakak dan adik kelasnya. Bahkan guru guru di sekolah ini semuanya sayang sama Ica. Ya… Paling Cuma 1:100 aja orang yang kurang suka sama Ica.
          Kembali ke laptop ya,…
          Setelah Ica mengejar Dian,tentu saja lho… pokok bahasannya ya tentang itu lho. Hehehe… tentang kompetisi yang mau mereka ikuti dong. Karena sebenarnya,Ica tuh bukan tipe orang yang bisa cari pokok bahasan yang bagus kalo lagi bicara sama orang lain. Makanya,,kadang kadang orang orang tuh suka bosen kalo ngomong sama Ica. Pokoknya,Ica tuh uda di CAP sebagai siswi teladan dan polos banget di sekolah ini.
          “Ci… cici uda bisa speechnya? Aku belom bisa lho ya… gmana ya… aku ja” omongan Ica terputus begitu melihat ada sosok monster—baca:Kelvin—didepan mereka.
          Secepatnya,Ica langsung pergi dari tempat itu.
“Ci Dian.. aku pergi dulu ya..” setelah mengatakannya,lalu Ica berlari terbirit birit menuju kelas. Tapi saat sudah hampir mencapai kelasnya—kira kira 10 meter lagi--,Ica malah terdiam karena menyadari kalau ada sesuatu—baca:tangan orang juga-- yang menyentuh tangannya.
Ica lalu berbalik dan mendapati sosok Kelvin ada disana. Ica lalu buru buru berusaha keras melepas tangannya dari genggaman Kevin tapi,apa daya diri tak kuat, Ica terpaksa diam saja membiarkan tangannya dipegang kuat. Ya… pasrah!
“Tadi kenapa kamu lari?”kata Kelvin lembut.
“Kenapa kamu lari?!”dengan volume suara yang ditingkatkan setelah Ica tidak menjawab pertanyaannya tadi selama kira kira 5 detik.
“KENAPA TADI KAMU LARI HAH?! PUNYA MULUT GAK? BISA JAWAB GAK?”kata Kelvin dengan volume suara ngalahin longlongan serigala! Eh,kali ini enggak lebay lho…
“Woi… ngapain sih loe kayak gini? Loe bener bener gak kayak biasanya. Ada apa sih sama loe?”
“Diam kamu Bram! Loe gak tau apa apa! Dan sekarang gue ada urusan sama cewek kurang ajar satu ini!” begitu tanggapan Vin begitu mendengar perkataan dari Brames. Teman sekelas plus sobatnya itu.
“Ikut gue sekarang!”bentak Kelvin keras keras sambil membawa Ica pergi dari tempat itu. Walaupun diwarnai tatapan marah,sedih,dan takut dari orang orang disekelilingnya termasuk hardikan dan anceman dari guru guru,semua itu tak mampu menghentikan langkah Kelvin.
          Lalu,ternyata Kelvin membawa Ica ke lantai paling atas sekolah itu. Memang tak pernah ada yang memasuki tempat itu keciali Kelvin. Kerena menurut rumor yang beredar,5 tahun yang lalu ada seorang siswi yang bunuh diri dengan melompat dari tempat ini. Tapi,tak ada yang mengetahui siapa orang itu. Karena peristiwa itu terjadi pada hari terakhir ujian semester dan pada sore hari saat sekolah benar benar sepi. Guru guru pun lebih memilih bungkam jika ditanya masalah itu.
Walaupun seluruh siswa menarik kesimpulan seperti itu,Kelvin menganggap ini adalah tempat yang mengandung sejuta kenangan. Mulai dari kenangan manis hingga kenangan pahit bahkan menyayat hati.
Setelah Kelvin membawa Ica kesini,Kelvin langsung memeluk Ica kuat kuat. “Kenapa? Kenapa kamu ninggalin aku? Kenapa? Apa aku salah? Kalau sekarang aku jadi kayak gini,semuanya karna kamu.. karena aku gak bisa hidup berdampingan dengan perasaan bersalah ini…” ujar Kelvin dengan wajah yang penuh dengan air mata.
Sementara Ica sama sekali tidak mengerti dengan semua ini. Ica gak pernah merasa kalau pernah bertemu dengan Kelvin dulu. Yang Ica tau, wajah pria ini membuktikan bahwa dia pasti mempunyai masa lalu yang kalut banget. Habisnya,parasaan bersalah yang dalam terpancar jelas diwajahnya. Makanya,Ica enggak menolak atau memberontak sewaktu menyadari dirinya dipeluk.
“Ko… koko kenapa? Apa yang koko maksud? Aku bener bener gak ngerti ko… apa aku salah? Tolong ko… jelasin sama aku.” Kata kata Ica kemudian menyadarkan Kelvin dari masa lalu dan kenangan pahitnya.
Begitu menyadari bahwa yang dipeluknya adalah seseorang yang bahkan tak mengetahui apa pun tentangnya,Kelvin lalu melepas pelukannya. “Sorry banget hm… siapa nama loe?”
Angelica Filia Erlinda… panggil aja Ica…”
“Ohh… Ica… Sorry banget.. kalo kamu mau masuk kelas,masuk aja.. sekali lagi.. sorry banget…” jawab Kelvin dengan wajah yang masih lembab,suara yang menyedihkan,dan tangan yang masih tak dapat berhenti bergetar.
Setelah berkata kepada wanita yang tadi sempat membawanya ke masa lalunya yang kelam itu, Kelvin lalu duduk si lantai dan membenamkan wajahnya dalam dalam diantara lengannya.
Desah Kevin dalam hati sambil bercucuran air mata. Tuhan,maafkanlah aku. Tolong jangan hukum aku lahi. Aku pernah sekali melakukan kesalahan besar. Dan sekarang,kenapa kau ingatkan lagi Tuhan? Kalau memang ini hukuman,mengapa harud Kau libatkan orang lain yang tak bersalah? Haruskah aku menyakitinya lagi?
Setelah melewati kira kira 10 menit,Kelvin lalu mengangkat wajahnya dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat Ica duduk persis didepannya. Hal itu tentu membuatnya menghapus air matanya dan bangkit berdiri. Ya,pantang banget kan bagi seorang pria untuk meneteskan air mata?
“Kamu kok masi disini sih?”
“Aku gak tau ko… Aku Cuma ngerasa kalo aku memang seharusnya ada di sini.. hm… Kalo bole aku tau ya ko.., kenapa sama koko? Hm,itu kalo koko mau cerita aja…”
“Sorry Ca,aku gak bisa cerita sekarang. Aku janji,aku pasti bakalan cerita sama kamu. Tapi,enggak sekarang. Ada waktunya Ca. Bagusan sekarang kamu kembali ke kelas aja. Aku gak mau orang lain berpandangan buruk tentang kamu cuma gara gara aku aja.”
“iya ko… koko sendiri?”tanya Ica sembari bangkit berdiri dan membersihkan rok nya yang kotor.
“Menurut kamu,apa aku bisa keluar dengan wajah seperti ini?” seru Kelvin dengan setitik senyum wajahnya.
 “kamu tenang aja,aku gak bakalan bermalam disini kok.. karena jika itu terjadi,nyamuk nyamuk disini pasti bakal kegirangan banget deh… uda lha.. kamu gak usa cemas…”
Lalu,Ica kembali ke kelas. Dan sekarang,dia sudah mampu melihat Kelvin dari sudut yang berbeda.
Memang selama 2 jam pelajaran,Ica sama sekali enggak menyimak pelajaran dengan baik. Sebenarnya Ica penasaran banget tentang Kelvin.

TEST IQ


D ibawah ini ada empat ( 4 ) pertanyaan dan satu pertanyaan bonus. Jawablah semua tanpa banyak pikir. Cuma boleh berpikir sedetik, jawabsegera. OK?

Ayo cari tahu, seberapa pintar anda...
Siap? GO!!! (gulung layar)













 
Pertanyaan pertama:
anda ikut berlomba. Anda menyalip orang

di posisi nomor dua.

Sekarang posisi anda nomor berapa?

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~
 




 
Jawaban: Jika anda menjawab Nomor Satu,

anda SALAH BESAR! Jika

anda menyalip orang nomor dua, sekarang

andalah yang ada di
 posisi nomor dua!

Jangan ngaco lagi, ya?.
Sekarang jawab pertanyaan kedua,
tapi 
jangan berpikir lebih banyak daripada ketika menjawab pertanyaan pertama tadi, OK ?
Pertanyaan Kedua:
J
ika anda menyalip orang di posisi terakhir, sekarang anda di posisi�?
(gulung layar)
















 
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~



Jawaban: Jika anda menjawab anda orang

kedua dari terakhir, anda

SALAH LAGI� Coba, bagaimana caranya menyalip orang TERAKHIR? 


Anda sebetulnya tidak


terlalu pintar, '
 kan ?




Pertanyaan ketiga:
Hitung-hitungan yang pelik!

Catatan: kerjakan di pikiran anda 
saja.

JANGAN gunakan kertas atau pensil

atau kalkulator. Cobalah.



Ambil 1000 dan tambahkan 40 padanya.

Sekarang tambahkan
 1000 lagi.

Sekarang tambahkan
 30 . !

Tambahkan
 1000 lagi
 .

Sekarang tambahkan
 20.

Sekarang
 tambahkan 1000
Sekarang tambahkan
 10 . Berapa totalnya?

gulung layar.....




 

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~

Apakah hasilnya 5000 ?


Jawaban yang benar adalah

4100.



Kalau tidak percaya, cek dengan

kalkulator!

Hari apes, ' kan ?

Mungkin di pertanyaan terakhir anda bisa

benar...

....Mungkin.



Pertanyaan keempat:
Ayah Mary punya lima anak: 1. Nana,

2. Nene, 3. Nini,

4. Nono. Siapa nama anak kelima?


 

~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~

Apa anda menjawab Nunu?
BUKAN!
 Tentu saja bukan.
Anak kelima namanya
 Mary. Baca lagi pertanyaannya! 


Okay, sekarang ronde bonus:
SEORANG bisu pergi ke toko dan ingin membeli sikat gigi. Dengan menirukan orang menggosok gigi, ia berhasil menyampaikan keinginannya pada penjaga toko dan ia berhasil membeli sikat gigi...
Berikutnya, seorang buta masuk ke toko itu dan ingin membeli kacamata hitam, bagaimana DIA menunjukkan keinginannya?















 
~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~ ~~~~~~~


Langsung aja ngomong, dia kan gak bisu...








 
KIRIM TES INI UNTUK MEMBUAT FRUSTASI 

ORANG-ORANG PINTAR
 

YANG ANDA
 KENAL!

wanita yang istimewa

SEORANG ANAK bertanya kpd Tuhan : 
Tuhan kenapa Ibuku suka menangis? 
Tuhan menjawab krn Ibumu seorang wanita, 
aku ciptakan ia sebagai makhluk yang sangat istimewa.
 Aku kuatkan bahunya utk menjaga putra -putri nya. 
Aku lembutkan hatinya utk memberi rasa aman. ...
Aku kuatkan rahimnya utk menyimpan benih manusia. 
Aku teguhkan pribadinya utk terus berjuang saat orang lain menyerah. 
Aku beri dia rasa sensitif utk mencintai putra putrinya dlm keadaan apapun. 
Aku kuatkan batinnya utk tetap menyayangi meski disakiti oleh putra putrinya atau oleh suaminya sekalipun. 
Aku beri dia kekuataan utk mendorong suaminya belajar dari kesalahan.
 Aku beri dia keindahaan batin suaminya Ibumu adalah makhluk yang sangat kuat.
 Jika suatu saat kau melihatnya menangis,
 itu krn aku beri dia air mata yg bisa digunakan sewaktu-waktu untuk membasuh luka batinnya
 sekaligus untuk memberinya KEKUATAN BARU.

Armada Band – Ku Ingin Setia


Aku tak mampu menyakitimu

Aku tak sanggup untuk menduakanmu

Aku tak mampu menyakitimu

Aku tak sanggup untuk menduakanmu

Ku tak mungkin mencintaimu

Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati

Aku hanya ingin setia

Aku hargai ketulusanmu

Untuk cintamu tapi ku milik dia

Ku tak mungkin mencintaimu

Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati

Aku hanya ingin setia

Ku tak mungkin mencintaimu

Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati

Aku hanya ingin setia

Ku tak mungkin mencintaimu

Karena hatiku telah dimiliki dia

Kau tak mungkin memiliki ku sepenuh hati

Aku hanya ingin setia

Aku hanya ingin setia

quotations for mother's day

A mother is a person who seeing there are only four pieces of pie for five people, promptly announces she never did care for pie.  

~Tenneva Jordan


Hundreds of dewdrops to greet the dawn,
Hundreds of bees in the purple clover,
Hundreds of butterflies on the lawn,
But only one mother the wide world over.
~George Cooper


Being a full-time mother is one of the highest salaried jobs... since the payment is pure love.  
~Mildred B. Vermont


The sweetest sounds to mortals given
Are heard in Mother, Home, and Heaven.
~William Goldsmith Brown


If you have a mom, there is nowhere you are 
likely to go where a prayer has not already been.  
~Robert Brault


A suburban mother's role is to deliver children obstetrically once, and by car forever after.  
~Peter De Vries


If the whole world were put into one scale, and my mother in the other, the whole world would kick the beam.
  ~Lord Langdale (Henry Bickersteth)


Mothers hold their children's hands for a short while, but their hearts forever.
  ~Author Unknown


The moment a child is born, the mother is also born.
  She never existed before. 
 The woman existed, but the mother, never. 
 A mother is something absolutely new.
  ~Rajneesh


All mothers are working mothers.
  ~Author Unknown


When you are a mother, you are never really alone in your thoughts.  
A mother always has to think twice, 
once for herself and once for her child.  
~Sophia Loren,Women and Beauty


Mother love is the fuel that enables a normal human being to do the impossible.  
~Marion C. Garretty, quoted in A Little Spoonful of Chicken Soup for the Mother's Soul


Mother - that was the bank where we deposited all our hurts and worries. 
 ~T. DeWitt Talmage


A mother is a mother still,
The holiest thing alive.
~Samuel Taylor Coleridge


The real religion of the world comes from women much more than from men - from mothers most of all,
 who carry the key of our souls in their bosoms.
~Oliver Wendell Holmes


God could not be everywhere and therefore he made mothers.  
~Jewish Proverb


A mother understands what a child does not say. 
 ~Author Unknown


I remember my mother's prayers and they have always followed me.  They have clung to me all my life.  
~Abraham Lincoln


It would seem that something which means poverty, disorder and violence every single day should be avoided entirely, 
but the desire to beget children is a natural urge.  
~Phyllis Diller


Woman in the home has not yet lost her dignity, in spite of Mother's Day, 
with its offensive implication that our love needs an annual nudging, like our enthusiasm for the battle of Bunker Hill. 
 ~John Erskine


Women's Liberation is just a lot of foolishness. 
 It's the men who are discriminated against. 
 They can't bear children. 
 And no one's likely to do anything about that.  
~Golda Meir


A man loves his sweetheart the most, his wife the best, 
but his mother the longest. 
~Irish Proverb


Before I got married I had six theories about bringing up children; 
now I have six children, and no theories.  
~John Wilmot



Mother, the ribbons of your love are woven around my heart.
  ~Author Unknown


Now that... my kids are grown, I understand how much work and love it takes to raise and to keep a family together. 
 The example of your strength, devotion, and patience is now rippling through the generations.
  Thank you! 
 ~Forest Houtenschil


Biology is the least of what makes someone a mother.  
~Oprah Winfrey


Motherhood is priced
Of God, at price no man may dare
To lessen or misunderstand.
~Helen Hunt Jackson



It kills you to see them grow up.  
But I guess it would kill you quicker if they didn't.
  ~Barbara Kingsolver, Animal Dreams


Who fed me from her gentle breast
And hushed me in her arms to rest,
And on my cheek sweet kisses prest?
My Mother.
~Ann Taylor


Who ran to help me when I fell,
And would some pretty story tell,
Or kiss the place to make it well?
My mother.
~Ann Taylor


A mother's heart is a patchwork of love. 
 ~Author Unknown


On Mother's Day I have written a poem for you.  In the interest of poetic economy and truth, I have succeeded in concentrating my deepest feelings and beliefs into two perfectly crafted lines:  You're my mother, I would have no other!  
~Forest Houtenschil


Mom, when thoughts of you are in our hearts, we are never far from home. 
 ~Author Unknown


Children are a great comfort in your old age - and they help you reach it faster, too.  
~Lionel Kauffman


Mother is the name for God in the lips and hearts of little children. 
 ~William Makepeace Thackeray


A mother is the truest friend we have, when trials heavy and sudden, fall upon us; when adversity takes the place of prosperity; when friends who rejoice with us in our sunshine desert us; when trouble thickens around us, still will she cling to us, and endeavor by her kind precepts and counsels to dissipate the clouds of darkness, and cause peace to return to our hearts. 
 ~Washington Irving


This heart, my own dear mother, bends,
With love's true instinct, back to thee!
~Thomas Moore


Insanity is hereditary; you get it from your children.  ~Sam Levenson


The one thing children wear out faster than shoes is parents.  ~John J. Plomp


Most mothers are instinctive philosophers.  ~Harriet Beecher Stowe


Before a day was over,
Home comes the rover,
For mother's kiss - sweeter this
Than any other thing!
~William Allingham


I don't care how poor a man is; if he has family, he's rich.
  ~Dan Wilcox and Thad Mumford, M*A*S*H, "Identity Crisis,"


Oh, the comfort, the inexpressible comfort of feeling safe with a person, having neither to weigh thoughts nor measure words, but pouring them all out, just as they are, chaff and grain together, certain that a faithful hand will take and sift them, keep what is worth keeping, and with a breath of kindness blow the rest away.  
~Dinah Craik


Where we love is home - home that our feet may leave, but not our hearts. 
 ~Oliver Wendell Holmes, Sr.


In everyone's life, at some time, our inner fire goes out.  It is then burst into flame by an encounter with another human being.  We should all be thankful for those people who rekindle the inner spirit.  
~Albert Schweitzer


Let us be grateful to people who make us happy, they are the charming gardeners who make our souls blossom.  
~Marcel Proust


If I had a single flower for every time I think about you, I could walk forever in my garden.  
~Attributed to Claudia Ghandi


A Freudian slip is when you say one thing but mean your mother.  ~Author Unknown


Sweater, n.:  garment worn by child when its mother is feeling chilly.  ~Ambrose Bierce


All women become like their mothers.  That is their tragedy.  No man does.  That's his.  
Oscar Wilde, The Importance of Being Earnest, 1895


Mothers are fonder than fathers of their children because they are more certain they are their own.  
Aristotle


A man's work is from sun to sun, but a mother's work is never done. 
 ~Author Unknown


Making the decision to have a child is momentous.  It is to decide forever to have your heart go walking around outside your body. 
 ~Elizabeth Stone


Parents often talk about the younger generation as if they didn't have anything to do with it.  ~Haim Ginott


Sing out loud in the car even, or especially, if it embarrasses your children.  ~Marilyn Penland


Each day of our lives we make deposits in the memory banks of our children. 
 ~Charles R. Swindoll, The Strong Family


There is only one pretty child in the world, and every mother has it. 
 ~Chinese Proverb


Never raise your hand to your kids.  It leaves your groin unprotected.  
~Red Buttons


If nature had arranged that husbands and wives should have children alternatively, there would never be more than three in a family. 
 ~Lawrence Housman


Setting a good example for your children takes all the fun out of middle age. 
 ~William Feather, The Business of Life, 1949

today's quotes






A mother is the truest friend we have, when trials heavy and sudden, fall upon us; when adversity takes the place of prosperity; when friends who rejoice with us in our sunshine desert us; when trouble thickens around us, still will she cling to us, and endeavor by her kind precepts and counsels to dissipate the clouds of darkness, and cause peace to return to our hearts.


The mother loves her child most divinely, not when she surrounds him with comfort and anticipates his wants, but when she resolutely holds him to the highest standards and is content with nothing less than his best.
The mother's heart is the child's schoolroom.


A mother is a mother still, The holiest thing alive

Who ran to help me when I fell, And would some pretty story tell, Or kiss the place to make it well? My mother

An ounce of mother is worth a ton of priest

Past and future 1.3

“Ica…. Kamu ini kok malah datang lama banget sih?! Aku kan uda nunggu kamu stenga jam! Kok kamu baru nongol sekarang sih? Tumben tumbennya deh… biasanya datang paling cepet!”
          “lia! Kamu ini lha! Aku kan bari nyampek! Apa apaan sih! Lgi pula lam aku gak terlambat sihhh… kok kamu sewot benget!? Nih telinga masi dipakek lho dedel..!” ujar Ica sambil menjitak kepala Adelia Carola—suka dipanggil Adel sama temen temen. Tapi khusus Ica,namanya jadi Lia deh. Katanya sih supaya kedengeran akrab lho…--. Lia ini memang sobat karibnya Ica. Mereka uda temenan dari Ica masih TK. Hmm… memang sih pada awalnya Lia memang 2 kelas diatas Ica. Ica memang sempat memperlihatkan penurunan prestasi yang cukup dalam saat perpisahan orang tuanya itu namun,begitu menyadari keterpurukannya,Ica langsung bengkit dan mengejar ketertinggalanya. Karena itu guru guru kemudian melihat peningkatan Ica dan kemampuan intelektualnya. Dengan bantuan Lia dan mama, Ica selanjutnya menjalankan program ekselerasi,sehingga pada saat kelas 4 SD,mereka bisa duduk di kelas yang sama. Lia juga yang membantu Ica untuk beradaptasi dengan kelas barunya. Setelah pindah ke Medan pun,Lia selalu membantu Ica setiap kali Ica punya masalah. Jadi,Lia tau banget keadaan keluarga Ica dan masalah yang dihadapinya. Tapi,walaupun Lia tau kalau Ica mempunyai sesuatu yang disembunyikan dari banyak orang—baca:semua orang--,Lia tau dia tak mampu melakukan apa pun. Makanya,Lia hanya diam dan berdoa buat sahabatnya itu.
          “Ih.. kamu ini kayak gak kenal aku aja deh! Aku kan mau pinjem PR sama kamu! Ayo dong cepetan masuk kelas. Setidaknya,aku masik bisa nyatat 2 atau 3 soal deh! Ya… seenggaknya gak parah parah amat deh hukumannya dibanding gak ada yg dikerjain.. ayo buruan!” ujar—baca:teriak—Lia sambil menarik erat tangan sohibnya itu.

          “DIAM!!!” suara bu Cloris—sering disapa buk Ris-- memecah kebisingan dikelas itu.
          Tentu saja Lia juga. “untuuung aja uda siap nyalin!” syukur Lia dalam hati.
          “Kalian ini benar benar kurang ajar semua! Apakah kalian enggak bisa melihat saya yang berdiri didepan kelas hah? Apakah itu sikap kalian walaupun ada guru didepan kelas? Bagaimana masa depan kalian nanti hah? Bagaimana masa depan bangsa kita kalau memiliki penerus seperti kalian……………………………………………………
………………………………..—baca:bla bla bla. Habisnya gak mungkin menuliskan semau katakatanya buk Ris yang panjang itu dan dilontarkan melebihi kecepatan pasawat jet.—“
          Akhirnya,kata kata buk Ris selesai juga setelah menelan 30 menit waktu pelajaran.
          Setelah menyelesaikan omelannya dan memimpin doa di kelas 8a,akhirnya bu Ris memerikasa pekerjaan dari murid murinya yang tadi baru terkena ceramah panjang lebar darinya.
          “Adelia! Apa ini? Apa ini yang kamu sebut tugas hah? Ulangi lagi ini 5 kali dibuku tugas kamu! Tulisan cakar ayam ini tak mampu saya baca! Jangan jangan ini kamu salin disekolah ya? Ternyata berteman dekat dengan Angelica tak mampu mengubah kamu!” kata bu Ris kepada Lia dengan nada tinggi plus suara besar.
          Kemudian bu Ris langsung berbalik badan dan berkata dengan suara besar kepada seluruh kelas. “Kalian semua dengarkan saya. Jangan ada yang berani beraninya meniru perbuatan Lia! Untuk kali ini,kasalahan ini hanya menerima hukuman ringan. Namun untuk yang seterusnya,jangan harap hukuman kalian akan seringan ini lagi! PR itu singkatan dari kata pekerjaan rumah! Karena itu juga harus kalian selesaikan dirumah. Mengerti semuanya?”
          “mengerti bu…”kontan seluruh murid menjawab. Setelah itu,bu Ris kembali melanjutkan memeriksa tugas murid muridnya.